Proses Pembuatan Tembaga

Proses Pembuatan Tembaga

Bijih tembaga bisa berbentuk karbonat, oksida serta sulfida. Buat mendapatkan tembaga dari bijih yang berbentuk oksida serta karbonat lebih gampang dibandingkan bijih yang berbentuk sulfida. Perihal ini diakibatkan tembaga terletak dibagian dasar deret volta sehingga gampang diasingkan dari bijihnya.

Bijih berbentuk oksida serta karbonat direduksi memakai kokas buat mendapatkan tembaga, sebaliknya bijih tembaga sulfida, umumnya kalkopirit( CuFeS2), terdiri dari sebagian sesi buat mendapatkan tembaga, ialah:

A. Pengapungan( flotasi)

Proses pengapungan ataupun flotasi di awali dengan pengecilan dimensi bijih setelah itu digiling hingga tercipta butiran halus. Bijih yang sudah dihaluskan dimasukkan ke dalam kombinasi air serta sesuatu minyak tertentu. Setelah itu hawa ditiupkan ke dalam kombinasi buat menciptakan gelembung- gelembung hawa. Bagian bijih yang memiliki logam yang tidak berikatan dengan air hendak berikatan dengan minyak serta melekat pada gelembung- gelembung hawa yang setelah itu mengapung ke permukaan. Berikutnya gelembung- gelembung hawa yang bawa partikel- partikel logam serta mengapung ini dipisahkan setelah itu dipekatkan.

B. Pemanggangan

Bijih pekat hasil pengapungan berikutnya dipanggang dalam hawa terbatas pada temperatur dibawah titik lelehnya guna melenyapkan air yang bisa jadi masih terdapat pada dikala pemekatan serta belerang yang lenyap bagaikan belerang dioksida.

clip_image004

Kombinasi yang diperoleh dari proses pemanggangan ini diucap calcine, yang memiliki Cu2S, FeO serta bisa jadi masih memiliki sedikit FeS. Sehabis itu calcine disilika guna mengganti besi( II) oksida jadi sesuatu sanga ataupun slag besi( II) silikat yang setelah itu bisa dipisahkan. Reaksinya bagaikan berikut.

clip_image006

Tembaga( I) sulfida yang diperoleh pada sesi ini diucap matte serta mungkin masih memiliki sedikit besi( II) sulfida

C. Reduksi

Cu2S ataupun matte yang yang diperoleh setelah itu direduksi dengan metode dipanaskan dengan hawa terkendali, setimpal reaksi

2Cu2S( s)+ 3O2( gram)―→ 2Cu2O( s)+ 2SO2( gram)

Cu2S( s)+ 2Cu2O( s)―→ 6Cu( s)+ SO2( gram)

Tembaga yang diperoleh pada sesi ini diucap blister ataupun tembaga lepuhan karena memiliki rongga- rongga yang berisi hawa.

D. Elektrolisis

Blister ataupun tembaga lepuhan masih memiliki misalnya Ag, Angkatan udara(AU), serta Pt setelah itu dimurnikan dengan metode elektrolisis. Pada elektrolisis tembaga kotor( tidak murni) dipasang bagaikan anoda serta katoda digunakan tembaga murni, dengan elektrolit larutan tembaga( II) sulfat( CuSO4). Sepanjang proses elektrolisis berlangsung tembaga di anoda teroksidasi jadi Cu2+ setelah itu direduksi di katoda jadi logam Cu